BICARA MENGUNDANG

Assalamualaikum wrt wbrt dan salam sejahtera.Bismillah hirohma nirahim.
Selamat datang diucapkan kepada para pengunjung ke blog rasmi persatuan penulis Budiman atau ringkasnya BUDIMAN. Blog ini menyediakan pelbagai informasi tentang dunia persuratan Melayu di tanah air, khususnya yang melibatkan perkembangan dan kegiatan BUDIMAN dalam usahanya menyumbang kepada perkembangan dan pemerkasaan persuratan Melayu di negara ini.Para pengunjung dijemput berkongsi maklumat, pandangan dan buah fikiran dan jika berminat boleh terlibat sebagai anggota dalam persatuan ini sebagai ahli.disediakan dalam blog ini pelbagai ruang yang memberi ruang dan peluang kepada ahli-ahlinya berkarya, meluahkan pelbagai pandangan, informasi kegiatan, isu, seminar dan persidangan dan berbangai lagi.Blog ini bukan berasaskan keuntungan atau populariti masa, sebaliknya lebih mementingkan khidmat peradaban yang bergerak ke arah pengupadayaan persuratan Melayu. Semoga usaha kecil persatuan ini dapat membuah hasil dan dapat dipetik pula oleh generasi bangsa pada masa hadapan.

Ahad, 16 Januari 2011

DISKUSI NOVEL INTERLOK

Satu dikusi tentang novel Interlok karya SN Abdullah Hussain akan diadakan di Dewan Seminar Perpustakaan Tuanku Bainun, UPSI. pada 24 Jan 2011 (Isnin) jam 2.00- 5.00 petang. Diskusi ini dianjurkan pihak Perpustakaan dengan kerjasama Persatuan Penulis Budiman Malaysia. Panel diskusi ialah;

1) Prof. Madya. Dr. Abd Rahman Napiah (Mana Sikana) Pensyarah Jabatan Bahasa dan
Kesusasteraan Melayu, UPSI
2) Dr. Abdul Halim Ali (A.Halim Ali), Ketua 1, Persatuan Penulis Budiman Malaysia.

Kepada semua ahli Persatuan yang kelapangan dijemput hadir.

Ahad, 2 Januari 2011

DUA BUAH SAJAK TERBAHARU JAMILAH MOHAMMAD NOR

Sepetang di Pantai Remis


Pantai remis
ku kunjungimu buat kesekian kalinya
ku susurimu untuk mendengar
Debur ombakmu yang malas menderu

Petang di pantai remis
Bagai memaksaku untuk tidak mengingatimu
walau sesaat cuma
sesungguhnya kepedihan keberadaanku di sana
amat menikam jiwa kerdilku.


sepetang di pantai remis
menyindir dan memalukanku
penyesalan pecah di puncak minda
jatuh berkecai di kaki.

pantai remis
dingin bayu dari laut
tidak pernah tahu
tentang sukarnya aku menerima
seseorang yang asing
yang kukenali dan terkadang tidakku kenali
lalu siapakah manusia itu, tiba0tiba
sesuka mengheretku kelembah noda
sewenangnya menenggelamkanku
ke dasar lautan dalam berlumpur
persih lumpur di pinggir pantaimu.









bila matahari berbicara


kata matahari
bicaraku kan memaksa panasnya membahang
bicaraku kan membuat semua kekeringan
bicaraku kan membuat kekontangan
bicaraku kan membakar
rentung...bersisa jadi abu
tak sehebat kerikil merapi
melebur seperti panasnya sahara

kata matahari
mengapa panasku tidak di sukai
mengapa sinarku kekadang di benci
mengapa cerahku membawa walang
mengapa bahangku tidak bisa membawa kedinginan
seperti dingin di kutub salju
dan persis dingin sonata
berjuta warna pelangi
mengapa secalit ungu jua di cari??

bila matahari berbicara
jadilah seperti aku
sebutir berlian di dada langit
menyinari maya bersinar megah

kata matahari
sesungguhnya tanpa sinarku
membuat dunia ini kalam dan menyilukan
sesungguhnya panahan cahayaku bisa membuat
kerinduan yang berpanjangan

Nukilan
Jamilah Mohammad Nor
Klang, Selangor.